Metropesawat.com, Aceh Timur – Selain dugaan penggelapan dana transportasi Pelantikan dan Bimtek KPPS, PPK Peureulak Timur juga terindikasi telah menggelapkan puluhan juta dana Operasinal milik PPS yang dipakai untuk pelantikan dan bimtek KPPS.
Kala itu pemakaian dana Operasional PPS untuk kegiatan pelantikan dan Bimtek KPPS oleh PPK bersifat sementara sebagai dana talangan karena pencairan dana dari KIP sedikit terkendala.
Dari keterangan anggota PPS yang mengaku bernama Lindik bahwa kala itu atau akhir januari 2024 lalu, dana talangan dari PPS yang pinjam PPK untuk pelaksanaan tahapan pembentukan KPPS.
Berdasarkan data yang diperoleh awak media, dana tersebut berjumlah sekitar Rp.22.352.000 atau Rp.508..000 per PPS yang diserahkan oleh masing-masing ketua PPS jelang pelantikan dan bimtek KPPS.
Ditengah kalang-kabutnya persiapan pelantikan KPPS, PPK sempat berjanji kepada semua ketua PPS kalau dana yang pinjam tersebut segera dikembalikan setelah pencairan dari KIP. Lalu, satu hari setelah pelaksaan elantikan dan bimtek, KIP Aceh Timur mulai mencairkan dana yang telah dianggarkan secara khusus itu, tentu peruntukan utama mengembalikan dana OP PPS.
Dalam pencairan dana ini sempat mengundang tanda tanya banyak pihak. Selain diserahkan secara tunai kepada masing-masing ketua PPK di kantor KIP, penyerahannya dilakukan tengah malam.
Beruntung dan berani memang semua ketua PPK yang membawa uang tunai hampir ratusan hingga ke pedalaman. Kembali ke soal dana, ironis memang, mengingat jauh hari negara telah menganggarkan dana pemilu khusus untuk tahapan pembentukan KPPS Rp.5 trilyun lebih.
Tapi itulah kenyataan yang terjadi, dalam pelaksanaan harus pinjam dana PPS. Sedangkan yang menjadi sorotan publik saat ini terkait dana talangan ini, sejumlah petugas PPS mengaku dana yang dipinjam PPK belum dikembalikan. Lalu siapa yang makan dana yang hampir mencapai ratusan juta tersebut.
Bersambung ke bagian 3