metropesawat.com, ACEH TIMUR – Ratusan warga Desa Naleung Kecamatan Julok Kabupaten Aceh Timur, terpaksa menggunakan rakit sebagai alat penyeberangan sementara menyusul kerusakan parah pada jembatan utama yang menghubungkan desa mereka dengan wilayah sekitarnya.
Jembatan yang telah berusia puluhan tahun ini runtuh ke sungai hampir setahun lalu, mengakibatkan gangguan serius terhadap mobilitas dan aktivitas ekonomi warga.
Muhammad Nasir, salah seorang warga Naleung mengatakan, kerusakan jembatan ini sangat berdampak pada kehidupan sehari-hari warga, terutama dalam hal transportasi hasil panen dan produk perikanan.
“Untuk sementara, warga menggunakan rakit tradisional yang dirakit dari sampan untuk menyeberangi sungai,” kata Nasir.
Katanya, kondisi ini membawa tantangan besar karena rakit hanya mampu menampung beberapa orang sekaligus dan memiliki risiko lebih tinggi dibandingkan dengan jembatan yang kokoh.
“Kami sangat bergantung pada jembatan ini untuk pergi ke pasar dan sekolah. Sekarang, kami harus menyeberangi sungai dengan rakit, dan itu sangat berbahaya terutama saat arus deras,” ujarnya.
Sekretaris Desa (Sekdes) Gampong Naleung, Ridwan menjelaskan, bahwa pihak desa telah berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk segera memperbaiki jembatan tersebut.
“Kami sudah melaporkan kerusakan ini ke pemerintah kabupaten dan berharap agar pembangunan bisa dilakukan secepatnya. Jembatan ini adalah urat nadi perekonomian desa kami,” ungkap Ridwan.
Lebih lanjut Ridwan menyebutkan, Dinas Pekerjaan Umum dan Anggota DPR RI, H Ilham Pangestu dan H Ruslan Daud, telah meninjau lokasi kerusakan.
Dalam pernyataannya mereka menyatakan, sangat memahami betapa pentingnya jembatan ini bagi warga Gampong Naleung.
“Kami akan bekerja keras untuk membangun jembatan ini secepat mungkin,” ucap Ridwan.
Dia berharap pemerintah daerah dapat mempercepat proses perbaikan jembatan agar warga Desa Naleung tidak lagi harus menghadapi risiko tinggi saat menyeberangi sungai dengan rakit.
“Kami sangat berharap kerusakan ini dapat segera teratasi agar aktivitas warga dapat kembali normal,” pungkas Ridwan.(seni hendri)