metropesawat.com, ACEH TIMUR – Sejumlah program kegiatan yang diduga titipan untuk menguras dana desa berdalih Bimtek dan pengadaan buku hampir setiap tahun harus dianggarkan oleh kepala desa dalam wilayah hukum Kabupaten Aceh Timur.
Hingga banyak para kepala desa atau Keuchik, mengeluh dan menjerit akibat banyaknya undangan bimbingan teknis (bimtek) serta program titipan lainnya yang terkesan terlalu dipaksakan.
Program titipan itupun diduga hanya untuk memuaskan kepentingan segilintir orang yang menjadikan kegiatan tersebut sebagai bisnis.
Program titipan dengan dalih Bimtek dan Pengadaan Buku di Aceh Timur tahun 2024 menelan hampir 70 juta anggaran dana desa sehingga terpaksa disisihkan oleh kepala desa. Hal tersebut diduga demi melayani kepentingan pihak ketiga sebagai penyelenggara.
Informasi yang dihimpun dari sejumlah sumber, Kamis (23/5/2023) tidak sedikit kepala desa dilema terhadap realisasi program titipan yang terkesan dipaksakan.
Bahkan pihak penyelenggara tidak mau tau terhadap pencairan anggaran pada item tersebut, jika jadwal bimtek tiba pihak desa harus ikut meskipun anggaran belum dicairkan.
Hal tersebutlah yang membuat kepala desa harus putar otak bahkan ada yang menggadaikan harta benda serta mencari pinjaman demi dapat terealisasinya program titipan yang disebut-sebut dikoordinir oleh pengurus organisasi perangkat desa di Aceh Timur.
Akibat banyaknya program titipan berdampak pada berbagai sektor, terutama pencapaian target pembangunan.
Belum lagi, anggaran dana desa harus difokuskan kepada program unggulan untuk mensejahterakan masyarakat sesuai anjuran pemerintah.
Lebih kurang, dalam kurun waktu 3 tahun terakhir berturut-turut Bimtek dilaksanakan. Namun program tersebut sama sekali tidak memberikan dampak positif bagi sistem pengelolaan yang menguntungkan desa. Bahkan, masih sangat banyak desa di Aceh Timur yang menggunakan jasa pihak ketiga hanya untuk membuat RAB dan LPJ dana desa dengan upah mencapai belasan juta.
Dinamika program titipan yang menguras puluhan juta anggaran dana desa berdalih Bimtek dan Pengadaan Buku di Aceh Timur berjalan kurun waktu 3 tahun berturut-turut.
Program titipan terindikasi menyimpan tabir gelap, mulai dari isu adanya indikasi bagi-bagi program untuk intansi tertentu hingga sejumlah oknum kepala desa yang diduga menikmati fee dari program titipan serta realisasi hasil dari program Bimtek selama ini.
Bagaimana teknis dan mekanisme yang dilakoni oleh oknum-oknum yang mahir menggerogoti dana desa, nantikan ulasan pada edisi part II. (*)
Penulis:Deklie Abraham
Editor:Hasballah Kadimin