metropesawat.com, Aceh Timur – Muzakir Ketua LSM KANA (Komunitas Advokasi Nanggroe Aceh) mengatakan diduga kuat Partai pendukung paslon Bupati Aceh Timur no urut 1 melakukan pelanggaran lantaran membagi kain sarung atau kampanye saat masa tenang.
Ketua LSM KANA meminta kepada Panwaslih untuk mengusut dan mengkaji secara mendalam terhadap dugaan pelanggaran yang dilakukan oleh Partai pengusung tersebut.
“Kajian ini harus di lakukan secara mendalam berkenaan dengan dugaan terlanggarnya Pasal 287 Ayat 5 (Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum) berkenaan dengan dugaan terlanggarnya Pasal 492. Nah ini harus di dalami ” ungkap Muzakir.
“Maka, kata Muzakir lagi, kajian tersebut harus di tindak lanjuti karena sudah mendapatkan laporan dari salah satu paslon.
“Lanjut Muzakir kita punya ketentuan Pasal 287 Ayat 5, di mana di masa tenang ini sudah tidak boleh lagi berita, iklan, rekam jejak, atau bentuk lainnya, yang itu menguntungkan atau merugikan pasangan calon tertentu. Nah, sehingga dalam konteks ini, viralnya informasi harus di tindaklanjuti” ujarnya.
Kana mengatakan bahwa Panwaslih harus secara melakukan langkah cepat dengan meminta Keterangan ber bagai pihakini dilakukan sebagai langkah preventif Panwaslih karena memang dalam melakukan kajian harus berhati-hati karena menyangkut soal keadilan bagi orang lain,” katanya.
Walaupun demikian, kata Zakir bahwa bila terdapat pelanggaran, maka dapat dilakukan sanksi pidana.”Kalau misalnya ternyata ada potensi-potensi yang dilanggar berkenaan dengan Pasal 492, dilakukan kampanye di luar jadwal, maka ini sanksinya kemudian menjadi pidana,” ujarnya.
Oleh sebab itu, lanjut Zakir Panwaslih harus mengkaji secara mendalam untuk memastikan adanya pasal UU Pemilu yang dilanggar.
“Kalau unsur menguntungkan atau merugikan terpenuhi, maka Panwaslih harus bertindak kata Zakir kampanye di masa tenang.Peserta Pemilu 2024 dilarang melakukan kegiatan kampanye seperti diatur dalam Pasal 275 ayat 1 UU No. 7 Tahun 2017 (pres rilis)