Berikut adalah rincian total bantuan yang berhasil dihimpun dan disalurkan. Uang Tunai Rp14.900.000, Beras 50 Sak Pakaian Layak Pakai. 1.500 Karung & Kotak Mie Instan 60+ Dus . Air Mineral (Gelas & Botol) 110 Dus. Makanan & Minuman Siap Saji 20 Dus Perlengkapan Bayi (Pampers) 10 Paket. Kebutuhan Sanitasi Wanita 5 Karung. Alat & Sabun Cuci 10 Kotak. Alat Belajar 2 Bingkisan.
Selain Nagan Raya, bantuan juga telah didistribusikan ke wilayah terdampak lainnya seperti Pidie Jaya, Bireuen, Lhokseumawe, Aceh Singkil, dan Aceh Timur.
Namun, Ali Hasyimi memberikan catatan khusus terkait wilayah Aceh Tamiang dan Aceh Tengah yang saat ini masih terisolasi akibat terputusnya akses jalur darat.
“Kami mendesak Pemerintah Aceh maupun Pemerintah Pusat untuk segera mengupayakan pembukaan akses ke titik-titik yang belum bisa dijangkau jalur darat. Jika memang status bencana di Aceh, Sumut, dan Sumbar tidak ditetapkan sebagai bencana nasional, maka penanganan akses transportasi harus menjadi prioritas utama,” tegas Ali.
Dalam keterangannya, Ali juga menyampaikan apresiasi terdalam kepada seluruh ORMAWA di lingkungan UNADA dan STAI Banda Aceh, pihak birokrasi kampus, serta masyarakat yang telah menitipkan amanahnya.
“Bantuan ini adalah amanah masyarakat. Kami hanya menjadi perpanjangan tangan untuk menyampaikan kepedulian dan solidaritas kepada saudara-saudara kita yang sedang tertimpa musibah,” ujarnya.
Seiring dengan tuntasnya pendistribusian terakhir ini, Posko Simpang Mesra secara resmi dinyatakan ditutup sejak 14 Desember 2025. Setelah seluruh bantuan berhasil disalurkan ke wilayah-wilayah yang membutuhkan.
EDITOR : Jamadon
