Pada 23 April harga turun 75. Pada 26 April pembelian PKS 1.570, pembelian agen menjadi 1.320 per kg. Petani pun semakin menjerit.
Sementara, PKS di luar Kecamatan Peunaron, Aceh Timur, masih membeli sawit dengan harga stabil Rp 2000 per kg.
Sehingga para petani mempertanyakan sebab PKS Peunaron membeli harga TBS murah.
“Padahal sawit yang dijual agen, sawit segar yang baru dipanen petani,” kata Jimi.
Pembelian harga TBS murah ditingkat agen dan petani berdampak buruk terhadap ekonomi petani sawit, khususnya agen yang menggunakan mobil pikup, harus membeli murah sawit petani.
Jimi mengatakan harga beli PKS Peunaron dengan PKS yang ada di Aceh Timur, berbeda mencapai 300 perkilo.
“Dengan PKS di Aceh Tamiang harga berbeda 400 dan harga di Sumatra berbeda pembelian mencapai 600 rupiah per kg,” ucapnya sedih.
Mewakili petani di daerah itu, Jimi berharap pemerintah melalui dinas terkait mengawasi pembelian TBS sawit di tingkat petani.
“Perlu diawasi. Petani juga akan melakukan aksi protes terhadap PKS jika harga tidak mengikuti luar daerah, jangan terus mendiskriminasi petani melalui harga,” harap Jimi.
Bahkan saat ini, ungkap Jimi, agen yang tidak terikat sudah menjual sawit keluar daerah. (Ardi)