metropesawat.com, ACEH TIMUR –
Warga Desa Seumanah Jaya, Kecamatan Ranto Peureulak, Aceh Timur, menolak perpanjangan izin usaha perkebunan sawit PT Atakana yang seluruh HGU nya berada dalam desa tersebut.
“Kami menolak perpanjangan izin Hak Guna Usaha (HGU) PT Atakana. Kami mohon kepada Pemerintah agar tidak memperpanjang izin HGU PT Atakana,” ungkap warga dalam rapat musyawarah membahas status perkebunan sawit yang berjiran atau yang berada dalam wilayah Desa Seumanah Jaya, Sabtu (28/8/2025) malam di Balai Meunasah desa setempat.
Rapat ini dipimpin oleh Tuha Peut Gampong Seumanah Jaya, Iskandar, Keuchik Muhammad Sabri, Sekdes Yudi, dan tokoh masyarakat lainnya serta ratusan warga setempat.
Warga menyampaikan beberapa alasan dan pertimbangan sehingga sepakat menolak perpanjangan izin HGU PT Atakana, diantaranya;
Dahulu sekitar tahun 1990-an, ungkap warga, ketika warga sudah membuka hutan dan bercocok tanam namun perusahaan PT Atakana mengambil paksa lahan-lahan milik masyarakat yang sudah dijadikan perladangan oleh warga.
“Jadi PT Atakana dulu mengambil paksa lahan-lahan masyarakat yang kini dijadikan sebagai HGU mereka. Warga dulu dipaksa menerima ganti rugi yang tidak sepadan atas lahannya sendiri, dan perusahaan main patok saja kebun-kebun masyarakat yang diklaim masuk ke dalam HGU mereka,” ungkap warga.
Selain itu, sejak PT Atakana beroperasi tidak pernah menyalurkan program tanggung jawab sosial lingkungan (CSR) ke Desa Seumanah Jaya.
Bahkan, HGU PT Atakana ini menjadi sumber masalah bagi masyarakat. Karena lahannya yang tidak terawat menjadi sarang hama seperti gajah yang sering masuk ke perkebunan warga merusak tanaman.
“Bahkan warga Seumanah Jaya yang bekerja di PT Atakana tidak satupun terdaftar di Dinas Ketenagakerjaan sebagai karyawan perusahaan, dan banyak persoalan yang merugikan lainnya,” ungkap warga.
Bahkan sudah hampir 35 tahun beroperasi, PT Atakana tidak memiliki kebun plasma yang merupakan kewajiban perusahaan sebagai bentuk program kemitraan bina lingkungan bagi warga sekitar.
Sementara itu, Keuchik Gampong Seumanah Jaya, Muhammad Sabri, mengatakan bahwa dirinya mendukung penuh keputusan masyarakat dalam musyawarah tersebut yang menolong perpanjangan izin HGU PT Atakana.
Sementara itu, Tuha Peut Gampong Seumanah Jaya, Iskandar menyerukan kepada masyarakat Seumanah Jaya, agar bersatu, kompak dalam memperjuangkan hak masyarakat yang dulu pernah dirampas oleh PT Atakana.
Tuha Peut, berpesan kepada masyarakat agar tidak enggan dan takut memperjuangkan hak masyarakat yang dulu pernah dirampas perusahaan.
“Hak kita harus kita perjuangkan kembali. Jangan takut, karena anak cucu kita ke depan akan membutuhkan lahan tersebut untuk sumber kehidupan,” ungkapnya.
Sementara itu, Sekdes Seumanah Jaya, Yudi, mengatakan hasil musyawarah, masyarakat Seumanah Jaya, sepakat menolak perpanjangan izin HGU PT Atakana.
Kedua Pemerintah Gampong Seumanah Jaya siap menjadi mediator antara perusahaan dengan masyarakat.
Ketiga, keuchik bersedia tidak akan menandatangani berkas apapun terkait perpanjangan HGU PT Atakana.
“Dalam memperjuangkan aspirasi kita, kami mohon agar masyarakat tetap tenang, bersikap kondusif, tidak melakukan hal-hal anarkis, dan memperjuangkan aspirasi dan setiap permasalahan secara musyawarah dan mufakat,” pinta Iskandar TPG Seumanah Jaya.(*)
Penulis: Seni Hendri| Reporter metropesawat.com
