Kita harapkan dinas terkait tidak hanya diam dan menutup mata, atas pencemaran sungai dari limbah sampah ini, yang apabila terus dibiarkan akan menimbulkan dampak negatif di masa yang akan datang,”
metropesawat.com, IDI – Sungai Idi, masih terus dicemari oleh sampah, baik dicemari oleh sampah rumah tangga maupun sampah limbah dari hasil bongkar muat ikan dari Kapal Nelayan di bagian hilir, yang bermuara ke Pelabuhan Perikanan Nusantara Idi, Aceh Timur.
Untuk diketahui sungai Idi, mulai dari hulu sampai ke hilir terdapat pemukiman penduduk disepanjang pinggiran sungai tersebut.
Di hulu dimulai dari Desa Jambo Reuhat, Kecamatan Banda Alam, lalu melewati Kecamatan Idi Tunong, dan di hilir Kecamatan Idi Rayeuk, sungai Idi diapit sejumlah desa, dan juga bermuara ke Kuala Idi, yang juga tempat bersandarnya kapal nelayan dan tempat bongkar ikan hasil tangkapan.
“Jika dari hulu dipenuhi sampah rumah tangga, maka dihilir sungai Idi dipenuhi limbah bongkar muat ikan dari kapal nelayan. Kondisi, sungai Idi, kini sangat memprihatikan,” ungkap
Jamal warga yang tinggal di bagian hilir sungai Idi, Sabtu (4/1/24).
Jamal yang juga pemerhati lingkungan ini mengataskan, bahwa, sungai Idi, bisa dikatakan sebagai sungai penyumbang sampah terbesar ke laut.
Banyaknya sampah yang dibuang ke sungai ini, ungkap jamal, diduga karena kurangnya kesadaran masyarakat untuk menjaga kelestarian ekosistem sungai.
Tingkat tercemar diperparah oleh limbah oli,solar.
“Limbah oli bekas ke sungai sangat dilarang karena dapat mencemari biotik air dan berbahaya bagi kesehatan. Oli bekas termasuk limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) yang mengandung bahan kimia aditif, hidrokarbon, asam korosif, logam berat, dan sisa pembakaran.
Akibat kurangnya kesadaran masyarakat ini, ungkap tokoh pemuda Aceh Timur ini, maka terjadi pencemaran sungai, menurun kualitas air, dan menggangu seluruh komponen biotik di sungai tersebut.
Selain itu, bisa menyebabkan banjir, karena aliran sungai tersumbat oleh tumpukan sampah yang tidak bisa terurai secara alami.
“Dulu saat kualitas air sungai Idi masih baik, masyarakat di bagian hilir menggunakan air ini untuk kebutuhan rumah tangga seperti mencuci, mandi, tapi sekarang sudah jarang, karena sekarang air keruh dan jorok akibat dicemari sampah,” ungkap jamal.
Agar sungai kembali kepada fungsinya, hatap Jamal, perlunya kesadaran masyarakat dari hulu sampai hilir untuk menjaga kelestarian sungai agar tidak membuang sampah ke sungai.
“Untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat agar tidak membuang sampah ke sungai, ini perlu peran Pemkab Aceh Timur, melalui dinas terkait agar senantiasa memberikan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga kelestarian sungai, dengan tidak membuang sampah ke sungai,” harap Jamal menyampaikan solusinya.
Menurut Jamaludin, dalam rangka membangkitkan kesadaran masyarakat agar tak membuang sampah ke sungai, Dinas Terkait diharapkan berperan aktif memberikan sosialisasi kepada masyarakat.
Selain itu, menurut Jamal, Dinas terkait, perlu membuat himbau kepada pemilik kapal dan pemilih tempat pembongkaran Ikan (TPI) untuk tidak membuang sampah sisa pembongkaran plastik ke aliran sungai, dan dinas terkait perlu himbauan larangan dari hulu sampai ke hilir tentang larangan membuang sampah di sungai, dan menempatkan tong sampah pada titik-titik tertentu.
“Kita harapkan dinas terkait tidak hanya diam dan menutup mata, atas pencemaran sungai dari limbah sampah ini, yang apabila terus dibiarkan akan menimbulkan dampak negatif di masa yang akan datang,” harapnya. (Jamadon)
Baca juga:>>>
- Maulidar, Kapten Malaka United FC, Dinobatkan sebagai Pemain Terbaik Liga Eksekutif U40 Blok A
- Jaga Keamanan Perairan, Satpolairud Polres Aceh Timur Lakukan Patroli Rutin
- Melalui Door to Door System, Bhabinkamtibmas Polsek Banda Alam Membangun Kedekatan dengan Warga
- Polres Aceh Timur Edukasi Keselamatan Kepada Pelajar, Rangkaian Operasi Zebra Seulawah 2025
- Satlantas Polres Timur Limpahkan Tersangka Lakalantas ke Jaksa Penuntut Umum
