metropesawat.com, ACEH TIMUR | Ratusan warga yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Cinta Aceh Timur menggelar aksi demonstrasi menuntut PT Medco E&P Malaka untuk menghentikan operasinya di wilayah kerja (BLOK)- A, dan mendesak Pemerintah Aceh dan BPMA tidak memperpanjang Kontrak Kerja Sama yang akan berakhir tahun 2031, Selasa (4/11/2025).
Aksi ini dipicu oleh buruknya komunikasi dan transparansi tim relation perusahaan terkait penyaluran uang tunai 1jt/kk kepada satu desa, sehingga memicu kecemburuan sosial bagi warga desa ring 1 dan ring 2 lainnya.
Persoalan ekonomi dan sosial lainnya yang diangkat dalam orasi pada aksi tersebut diantaranya, tertutupnya akses informasi lowongan kerja kategori unskill, dan anggaran CSR dan Comdev yang tidak tepat sasaran.
Ratusan massa yang didominasi perempuan dari desa Jambo Lubok, Alue Mirah, Jambo Balee, Suka Makmu Kecamatan Indra Makmu serta warga desa dalam Kecamatan Julok turun bergabung dan menyampaikan aspirasinya, yaitu alokasikan anggaran minimal 1% dari total produksi migas BLOK A untuk pengembangan ekonomi warga ring 1 dan ring 2, buka informasi lowongan kerja kategori unskill dan semi skill, libatkan warga secara aktif dalam perencanaan program CSR dan Comdev, salurkan uang tali asih secara adil, dan penyediaan bus sekolah untuk pendidikan.
Ketegangan sempat terjadi saat perwakilan perusahaan, Andre Hapsari, tidak memenuhi tuntutan warga, namun aparat kepolisian Polres Aceh Timur berhasil menenangkan massa aksi dan membubarkan diri secara tertib pukul 16:00 WIB.
Mahyuddin, korlap aksi, menyampaikan bahwa warga lingkar tambang akan terus menggelar dan mengekspresikan aksi lanjutan hingga ada keputusan yang berpihak pada kepentingan masyarakat lingkar tambang.
Penulis: Iskandar Ishak| Report Metropesawat. Com
