Ia menambahkan, selama pelaksanaan TC, dirinya hampir setiap hari hadir memantau kegiatan latihan. Selain itu, sebagian besar orang tua atlet turut mendampingi anak-anak mereka selama proses TC berlangsung, sehingga kemungkinan terjadinya pelecehan saat latihan dinilai sangat kecil.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, dugaan tindakan pelecehan besar kemungkinan terjadi di luar kegiatan resmi, yakni saat proses antar-jemput atlet dari Idi Rayeuk ke Peureulak dan sebaliknya.
Sebagai bentuk tanggung jawab dan tindakan tegas, FORKI Aceh Timur telah memberikan sanksi kepada IL dengan tidak lagi melibatkannya dalam aktivitas karate di bawah naungan FORKI Aceh Timur. Namun, untuk urusan internal perguruan tempat IL bernaung, keputusan selanjutnya diserahkan kepada pihak perguruan masing-masing.
Jailani Jauhari menegaskan pihaknya mendukung penuh proses hukum terhadap pelaku dan berharap kasus ini ditangani sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Pewarta: Seni Hendri
Editor. : Jamadon