“Dulu sudah pernah dilakukan mediasi dan kami menunggu itikad baik dari pelaku yang menabrak anak saya namun hingga hari ini belum ada titik temu dulu ada disantuni 200.000 dirumah sakit dan 200.000 lagi saat menjenguk kerumah ,” Kata Nurdin, Sabtu (03/05/2025).
Masyura, lanjut Nurdin, bercita-cita menjadi atlit tenis meja profesional dan bisa mengharumkan nama Kabupaten Aceh Timur, namun ia khawatir anaknya harus menanam keinginan itu karena sudah terbaring kaku ditempat tidur.
“Anak saya ingin sekali menjadi atlit profesional dan bisa mengharumkan nama Aceh Timur dievent-event besar, namun sayang, saya khawatir anak saya tidak lagi bisa terjun dilapangan karena kondisinya yang sangat mengkhawatirkan,” ucapnya seraya menyapu air mata.
Kini kekecewaan yang mendalam hanya bisa dipendam oleh keluarga korban dan tidak ada tempat untuk mengadu.
“Hanya kekecewaan yang merasuki keluarga kami dan hanya melihat anak kebanggaan kami yang dulu bertanding dilapangan dengan penuh semangat dan kini kami hanya bisa menyaksikan dia terbaring lemas dikasur,” Ungkap Nurdin.
Hingga berita ditayangkan media ini masih menelusuri siapa sosok dokter SM yang menjadi pelaku tabrakan atlit tenis meja berprestasi di Aceh Timur. (Bas).