metropesawat.com, Aceh Timur – Penjabat (Pj) Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kabupaten Aceh Timur, dr. Maizarniwati Mahyuddin yang juga ketua pembina posyandu melakukan Kick Off intervensi stunting di Posyandu Gampong Jawa, Kecamatan Idi Rayeuk, Aceh Timur, Rabu (12/6/2024).
Kegiatan ini dilakukan sebagai pengukuran dan intervensi serentak serta bagian dari upaya percepatan penurunan stunting.
“Intervensi serentak pencegahan stunting yang dimulai pada Juni 2024 ini menandakan keseriusan pemerintah Aceh Timur untuk terus melakukan berbagai upaya pencegahan sekaligus penanganan stunting,” kata Pj Ketua TP PKK Aceh Timur dr. Maizarniwati Mahyuddin.
Maizarniwati mengharapkan, di bulan Juni ini, seluruh pihak terkait dapat bekerja sama untuk melakukan pendampingan, memonitoring proses pelaksanaan intervensi serentak memperbaiki kondisi tumbuh kembang anak di Aceh Timur.
“Sehingga dapat mencegah terjadinya kasus stunting baru melalui kegiatan pengukuran dan penimbangan serentak di semua posyandu Gampong yang ada di Kabupaten Aceh Timur,” ucap Maizarniwati.
Untuk itu, saya juga berharap para ibu untuk memperhatikan asupan makanan untuk anak-anak,” katanya.
Selain itu, Marzaniwati menyarankan untuk memberikan makanan yang sehat, bukan makanan cepat saji ataupun kudapan yang mengandung bahan pengawet, pemanis, dan pewarna buatan, agar anak-anak tumbuh sehat, cerdas, dan ceria.
“Karena anak-anak ini nantinya akan menjadi penerus bangsa menuju Indonesia Emas Tahun 2045,” sebut Marzaniwati.
Katanya, melalui Kick Off intervensi serentak pencegahan stunting ini saya berharap dapat memberikan motivasi dan semangat kepada kita semua untuk terus berusaha dan pantang menyerah dalam percepatan penurunan stunting.
“Pada kegiatan Kick Off Intervensi Serentak Pencegahan Stunting ini. Saya mengucapkan Terima kasih kepada semua pihak di dikabuapaten Aceh Timur yang telah bekerja dengan baik dan berusaha maksimal memberikan pemahaman dan pengetahuan yang terus menerus dalam upaya penurunan Stunting,” demikian pungkas Marzaniwati.
Sebelumnya, Sahminan. S. KM., M. Kes mengatakan bahwa, penanganan stunting ini merupakan kebijakan inovatif sebagai gerakan bersama sekaligus bentuk refleksi dari upaya semua stakeholder di pemerintah kabupaten, Kecamatan dan pemerintah desa.
“Melalui launching intervensi serentak pencegahan stunting ini saya berharap dapat memberikan motivasi dan semangat kepada kita semua untuk terus berusaha dan pantang menyerah dalam percepatan penurunan stunting hingga mencapai target 14% di tahun 2024 ini,” sebut Sahminan.
Katanya, pelaksanaan pengukuran dan intervensi serentak merupakan gerakan bersama yang melibatkan semua Sektor/lembaga, pemerintah daerah kabupaten dan Kecamatan hingga pemerintah desa untuk mencegah lahirnya anak stunting baru.
“Sasaran pengukuran dan intervensi serentak ini adalah semua calon pengantin, ibu hamil, dan balita yang diharapkan datang ke posyandu untuk dilakukan pelayanan penimbangan, pengukuran, edukasi, validasi, dan intervensi,” ucap Sahminan.
Untuk itu, kesiapan sarana dan prasarana seperti antropometri yang terstandar, kader yang kompeten, dan tenaga kesehatannya, juga harus dipersiapkan dengan baik,” demikian ucap Sahminan.