Sementara itu, Haji Uma menanggung biaya pengurusan jenazah, termasuk kafan, mandi jenazah, formalin, kargo bandara, serta sewa ambulans untuk perjalanan dari Medan hingga ke Aceh Timur.
Setibanya di Bandara Kualanamu, jenazah disambut oleh staf penghubung Haji Uma, Muhammad Fajri, yang mengurus proses kargo sebelum diberangkatkan ke Aceh. Pada Rabu (26/3/2025) sekitar pukul 08.00 WIB, jenazah tiba di Desa Matang Pereulak, Kecamatan Pante Bidari, Kabupaten Aceh Timur.
Kedatangan jenazah kerumah duka sekitar pukul 16.00 wib, yang ikut didampingi oleh staf Haji Uma yaitu Muhammad Furqan dan Staf Penghubung Aceh Timur Rahmad disambut isak tangis keluarga yang tak kuasa menahan duka.
Setelah prosesi fardu kifayah, jenazah langsung dimakamkan di pemakaman umum desa.
Menanggapi kejadian ini, Haji Uma menyampaikan rasa duka yang mendalam.
“Innalillahi wa inna ilaihi raji’un. Saya turut berduka cita atas berpulangnya ananda Ayra Kaysa. Sejak awal, kami berupaya membantu agar Ayra bisa mendapatkan pengobatan terbaik di Jakarta. Namun, Allah SWT memiliki rencana lain. Saya berharap almarhumah mendapatkan tempat terbaik di sisi-Nya, dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dalam menghadapi cobaan ini,” ungkap Haji Uma
Lanjut Baca Halaman 3:>
