Katanya, pembinaan dilakukan oleh pelatih yang berpengalaman dalam bidang qiraah dan tajwid. Qari-qariah mendapatkan pelatihan intensif dalam membaca Al-Quran dengan tartil dan benar.
“Pembinaan juga mencakup aspek spiritual dan mental untuk meningkatkan kepercayaan diri qari-qariah,” ujarnya.
Sehingga dari hasil pembinaan qari-qariah menjadi lebih percaya diri dan siap menghadapi MTQ. Maka kemampuan qari-qariah dalam membaca Al-Quran meningkat secara signifikan,” katanya.
Dengan adanya pembinaan ini, diharapkan qari-qariah dapat tampil dengan percaya diri dan kemampuan yang optimal dalam MTQ, serta menjadi contoh bagi masyarakat dalam membaca Al-Quran dengan tartil dan benar,” terang Saiful Nahar.
“Aceh Timur dalam mengikuti MTQ Aceh mengikut sertakan delapan cabang, adapun ke delapan cabang yakni, Tilawah, Qiraa Sab’ah, Hifzil Quran, Khatil Quran, Fahmil Quran, Sarhil Quran, Tafsir Quran, Karya Tulis A-lquran (KTQ),” demikian pungkas Saiful Nahar.(Iskandar)