metropesawat.com, ACEH TIMUR –
Direktur Perbenihan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian RI, Gunawan SP, MSI, didampingi, Dandim Aceh Timur, Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Aceh Timur, Erwin Atlizar, meninjau perkembangan budidaya padi Gogo lokal di Desa Bunin, Kecamatan Serbajadi, Aceh Timur, Jum’at (23/8/2024).
Rombongan disambut oleh Muspika Serbajadi, dan Peunaron, Ketua KTNA, Kepala BPP, Mantri Tani, kepala desa, PPL, pengurus kelompok tani, dan masyarakat.
Kunjungan dalam rangka survey perkembangan padi Gogo lokal untuk dilestarikan oleh Balai Benih Provinsi Aceh sebagai varitas unggulan yang nantinya akan didaftarkan di Balai Benih Provinsi Aceh dan Kementrian Pertanian Republik Indonesia.
Ketua KTNA Kecamatan Serbajadi
Bukhari Muslim MH, mengatakan petani di Kecamatan Serbajadi selama ini terus mengembangkan sejumlah jenis padi Gogo dengan hasil yang sangat memuaskan dan nasinya juga enak untuk dikonsumsi.
“Seperti padi Gogo jenis Arias Putih, Arias Kuning, Arias bontok dll, yang merupakan bibit non varitas hasil temuan oleh masyarakat Serbajadi yang selama ini belum dikenal publik karena bibit tersebut belum diteliti oleh Balai Penelitian Provinsi Aceh dan belum disertifikasi oleh Balai Penelitian Benih Kementerian Pertanian,” ungkap Bukhari.
Padi yang ditanam petani dikawasan perbukitan ini, jelas Bukhari, selain hasilnya sangat memuaskan juga nasinya lezat, wangi, tidak cepat basi, dan bisa dikemas lama.
Mewakili seluruh kelompok tani, dan masyarakat Serbajadi, ungkap Bukhari, pihaknya menyampaikan apresiasi dan terimakasih setinggi-tingginya Kepada Direktur Perbenihan Yang telah mensurvei padi Gogo yang dikembangkan masyarakat Serbajadi.
Seluruh Kelompok Tani dan masyarakat, ungkap Bukhari mendukung penuh program Direktur Perbenihan Kementerian RI, untuk sertifikasi benih padi Gogo lokal yang dibudidayakan masyarakat Serbajadi selama ini.
“Hampir 50 persen petani di Kecamatan Serbajadi mengembangkan padi Gogo setiap tahunnya dengan hasil yang sangat memuaskan. Kami berharap padi Gogo yang selama ini dikenal varitas lokal bisa meningkat statusnya menjadi varitas unggulan nasional sehingga dapat dikenal seluruh petani di Indonesia,” ungkap Bukhari.(Seni Hendri)