Tumbuh besar di desa dalam lingkungan yang kental dengan nilai keislaman, ia tak pernah melupakan akarnya. Meski kini menjabat sebagai Wakil Bupati, ia masih sering pulang ke kampung halamannya, berjalan kaki menyusuri lorong-lorong desa, menyapa warga, dan berziarah ke makam kedua orang tuanya.
Dalam berbagai kesempatan, T. Zainal selalu mengingatkan jajaran pemerintahan untuk menjaga adab dalam bertugas. “Ilmu tinggi, pangkat besar, tapi kalau tak punya sopan santun, maka hilanglah cahaya kepemimpinan,” tuturnya.
Di tengah pragmatisme politik modern, sosok T. Zainal Abidin menjadi pelita yang menunjukkan bahwa kekuasaan adalah amanah yang harus dijalankan dengan keteladanan. Ia membuktikan bahwa seorang pemimpin sejati tidak hanya diukur dari kebijakan yang dibuat, tetapi dari akhlak, ketulusan, dan keikhlasan dalam mengabdi kepada rakyat.
Di mata masyarakat Aceh Timur, T. Zainal Abidin bukan hanya seorang Wakil Bupati; ia adalah cerminan pemimpin yang beradab dan rendah hati.
Penulis : Iskandar | reporter metropesawat.com
Editor. : Jamadon. | Metropesawat.com