Selain itu, Muzakir menduga ada oknum-oknum tertentu yang ikut menikmati hasil dari kebun tersebut.
“Maka, kita desak kepala BPKD untuk menjelaskan ke publik soal kebun sawit tersebut siapa pengelola dan berapa setoran PAD untuk pemkab Aceh Timur,” pinta Muzakir.
Muzakir juga menambahkan jangan cuma sloga “Garang” yang digaung-gaungkan namun harus dibuktikan oleh kabinetnya untuk menertibkan aset-aset Aceh Timur,
“Apalagi ditenggah efisien anggaran, maka secepatnya harus ambil alih aset tersebut, bahkan bukan hanya kebun sawit tersebut dan masih banyak aset lain yang bisa menghasilkan pendapatan asli daerah,” demikian pungkas Muzakir.
Lanjut halaman selanjutnya…
