Samsi, mengatakan potensi padi Gogo di Kecamatan Peunaron sangat menjanjikan. Contoh, di Gampong Alur Pinang, lahan padi gogo seluas 300 hektar.
Untuk persiapan pembersihan lahan sejak Februari lalu, jelas Samsi, petani sudah mengeluarkan biaya Rp3,600.000 perhetar.
“Hingga Mei total biaya yang dikeluarkan petani untuk lahan padi gogo sekitar 1,95 miliar rupiah,” ungkapnya.
Sementara jika petani berhasil menanam padi Gogo, maka diperkirakan hasilnya bisa mencapai 2-3 ton per hektare.
“Jika hasilnya 2 ton saja per hektare, maka jika luas tanam 300 hektar hasilnya bisa mencapai 600 ton per musim dengan nilai jual Rp 6.3 miliar,” jelas Samsi.
Lanjut halaman selanjutnya:>>