“Di balik nikmat kemerdekaan yang kita rasakan hari ini, ada darah para syuhada, doa para ulama, dan perjuangan pahlawan. Sudah selayaknya kita mensyukuri nikmat itu dengan melakukan hal-hal baik demi kemaslahatan bangsa,” tegasnya.
Bupati juga menyoroti peran pesantren yang telah lama menjadi pusat pendidikan karakter dan intelektual bahkan sebelum Indonesia merdeka. Ia menegaskan bahwa pemerintah terus memberikan dukungan nyata terhadap pengembangan pesantren, dibuktikan dengan lahirnya Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2019 tentang Pesantren serta Peraturan Presiden terkait Dana Abadi Pesantren.
Selain itu, Bupati juga mengapresiasi program prioritas pemerintah seperti Program Makan Bergizi Gratis (MBG) dan Cek Kesehatan Gratis (CKG) yang turut menyentuh kalangan pesantren.
“Program Cek Kesehatan Gratis merupakan langkah bersejarah, karena baru kali ini santri mendapat pemeriksaan kesehatan secara massal. Begitu pula Makan Bergizi Gratis, ini adalah investasi jangka panjang agar santri tumbuh sehat, cerdas, dan berdaya saing,” jelasnya.
Menutup amanatnya, Bupati Aceh Timur mengajak seluruh santri untuk terus beradaptasi dengan perkembangan zaman tanpa meninggalkan jati diri pesantren. Ia menegaskan bahwa santri masa kini harus menguasai ilmu agama sekaligus teknologi dan bahasa global agar dapat berkontribusi dalam percaturan dunia modern.
“Jadilah santri yang berilmu, berakhlak, dan berdaya. Rawat tradisi pesantren, tapi juga rangkullah inovasi zaman. Barangsiapa menanam ilmu, maka ia menanam masa depan. Dari tangan para santrilah masa depan Indonesia akan ditulis,” demikian tutup Bupati Aceh Timur Iskandar Usman Al-Farlaky.
Penulis: Iskandar | reporter metropesawat.com
Editor. : Jamadon
