ACEH TIMUR – Syahzilla Nailatul Izzah, siswi SMK Negeri Taman Fajar Kabupaten Aceh Timur berhasil meraih juara tiga pada ajang Olimpiade PAI (Pendidikan Agama Islam) Nasional tingkat Provinsi Aceh.
Olimpiade PAI itu diikuti peserta didik mulai jenjang PAUD, TK, SD, SMP, SMA, SMK dan SLB berjenjang mulai tingkat kecamatan, kabupaten/kota, provinsi dan nasional dilakukan secara online.
Hasil pengumuman tingkat provinsi yang akan mewakili Aceh ke tingkat nasional berlangsung pada Rabu (30/10/2024) dan pihak sekolah menerima hasil pengumumam melalui e-mail, Sabtu (2/11/2024).
Kepala SMK Negeri Taman Fajar, Azwar Malik R SPd menjelaskan, Olimpiade PAI ini mulai tahapan pendaftaran pada 2 September sampai 12 Oktober. Kemudian 16 Oktober dilaksanakan penyisihan tingkat kecamatan.
Kemudian pada 23 Oktober dilakukan penyisihan tingkat kabupaten/kota. Selanjutnya barulah tanggal 30 Oktober penyisihan tingkat provinsi, semuanya di tahun 2024.
“Alhamdulillah, Syahzilla Nailatul Izzah siswi SMK Negeri Taman Fajar setelah melewati penyisihan di tingkat kecamatan, kabupaten, dan di tingkat provinsi keluar sebagai juara tiga,” kata Azwar.
Dikatakannya, walau pun Syahzilla belum bisa mewakili Aceh ke jenjang yang lebih tinggi, karena yang ikut serta ke tingkat nasional yakni peraih juara satu.
Namun prestasi Syahzilla ini merupakan hal yang luar biasa dan pantas diberilan apresiasi, karena dia mampu bersaing dengan para peserta dari 23 kabupaten/kota di Aceh.
Menurut Azwar, kegiatan ini menjadi ajang dalam membangun karakter generasi muda yang kuat.
Kepala sekolah menyampaikan pandangannya tujuan utama acara ini bukan sekadar untuk mencari juara, tetapi lebih jauh dari itu seperti menanamkan nilai-nilai Islami dalam karakter siswa di era yang semakin digital.
“Peserta didik tidak hanya berprestasi tetapi memiliki karakter Islami yang kuat untuk menghadapi pengaruh digital yang semakin besar,” ungkapnya.
Lalu, Azwar juga menyatakan bahwa karakter Islami menjadi pondasi penting agar siswa dapat menggunakan teknologi secara bijak dan terhindar dari pengaruh negatif.
Ia menekankan, dengan pembekalan karakter yang kuat, siswa diharapkan mampu menjadi panutan bagi teman-temannya dan mampu mengaplikasikan nilai-nilai Islami dalam kehidupan sehari-hari.(Seni Hendri)