Close Menu
    • Redaksi
    Facebook X (Twitter) Instagram Pinterest Vimeo
    Metropesawat.com
    • Home
    • Berita Utama
    • Nasional
    • Daerah
      1. Politik
      2. View All

      Habis Manis Sepah Dibuang, Nasib PPS di Aceh Timur Tak Kunjung Terima Gaji, Ngadu ke Komnas HAM

      July 23, 2025

      Peringati Hari Bhayangkara Ke -79 Johan Fahlani DPRK Dorong Sinergi Polri & Masyarakat

      July 1, 2025

      Terima Audiensi PPS, KIP Aceh Timur Belum Tahu Kapan Akan Bayarkan

      May 5, 2025

      Anggota DPRK Muhammad Syuhada Apresiasi Kebijakan Bupati Al – Farlaky, Harap Panggil Semua Perusahaan di Aceh Timur untuk Optimalisasi CSR

      April 18, 2025

      Cita Sehat Fondation Edukasi Kesehatan Ibu Hamil dan Anak di Indra Makmu

      August 27, 2025

      Tingkatkan Kesehatan Masyarakat, Posyandu Gampong Seunebok Jalan Laksanakan Kegiatan Rutin Bulanan

      August 22, 2025

      Camat Ranto Peureulak, Syahdannur Pimpin Upacara Penurunan Bendera HUT ke-80 RI

      August 17, 2025

      Muspika dan Korwil Ranto Peureulak Gelar Karnaval dan Gerak Jalan HUT ke-80 RI, Ini Sekolah Peraih Juara

      August 17, 2025
    • Hukum dan Kriminal
    • Pendidikan
      • Agama
      • Seni Budaya
      • Olahraga
    Metropesawat.com
    Home ยป Sejarah Tambang Minyak Tradisional Bawa Berkah Bagi Masyarakat (Bagian Pertama)
    Opini

    Sejarah Tambang Minyak Tradisional Bawa Berkah Bagi Masyarakat (Bagian Pertama)

    Iskandar IshakApril 25, 2024
    BAGIKAN Facebook WhatsApp Twitter Telegram

    Berkah tambang minyak tradisional bisa memberikan penghidupan bagi warga yang meleles, karena memberikan kesempatan untuk bekerja dan menghasilkan pendapatan.

    Selain itu, tambang minyak juga dapat memberikan manfaat ekonomi bagi komunitas lokal melalui pajak dan pengembangan infrastruktur.

    Tambang minyak tradisional bisa membawa berkah bagi masyarakat dengan memberikan sumber penghasilan bagi mereka, memperkuat ekonomi lokal, dan mendukung pengembangan infrastruktur dan layanan publik.

    Benar sekali, sejarah industri minyak di Nusantara sudah dimulai sejak lama, dan keberadaan tambang minyak tradisional di Kecamatan Ranto Peureulak, Kabupaten Aceh Timur, hanyalah bagian dari sejarah panjang tersebut.

    Dalam konteks lokal, keberadaan tambang minyak tradisional dapat menjadi bagian penting dari warisan dan ekonomi masyarakat setempat.

    Sejarah mencatat bahwa pasukan kerajaan Samudera Pasai memanfaatkan minyak dari perut bumi untuk kebutuhan logistik perang sejak abad ke-14. Pemanfaatan minyak tersebut menunjukkan pentingnya sumber daya alam seperti minyak dalam konteks sejarah perang dan perdagangan di Nusantara.

    Kemudian pada tahun 1885, seorang ahli tembakau Belanda bernama August Kloosterhuis memulai eksplorasi dan pembukaan tambang minyak di Pangkalan Brandan, Sumatera Utara.

    Ini merupakan langkah penting dalam sejarah industri minyak di Indonesia, karena Pangkalan Brandan menjadi salah satu pusat produksi minyak terbesar di Hindia Belanda pada masa itu.

    Lantas pada tahun 1899, perusahaan minyak asal Belanda mulai menggarap tambang minyak rakyat di Ranto Peureulak dan melakukan pemasangan pipa untuk mengalirkan minyak dari Ranto Peureulak ke Pangkalan Brandan.

    Langkah ini menandai perkembangan lebih lanjut dalam industri minyak di wilayah tersebut dan memperluas jaringan distribusi minyak mentah ke pusat-pusat produksi dan perdagangan seperti Pangkalan Brandan.

    Kemudian menjelang kemerdekaan Republik Indonesia, Jepang juga membangun kilang minyak pertama di kawasan Pantai Timur Aceh. Langkah ini merupakan bagian dari upaya Jepang untuk memanfaatkan sumber daya alam di wilayah yang mereka kuasai selama masa pendudukan.

    Kilang minyak tersebut menjadi salah satu faktor penting dalam sejarah perkembangan industri minyak di Aceh dan Indonesia pada umumnya.

    Lalu setelah Jepang meninggalkan Indonesia pada tanggal 18 Desember 1945, banyak sumur minyak di daerah ini terbengkalai dan dimanfaatkan sebagai sumur minyak tradisional oleh masyarakat setempat.

    Ini menandai transisi penting dalam industri minyak di wilayah tersebut, di mana masyarakat mulai mengambil alih pengelolaan sumber daya alam secara tradisional setelah berakhirnya masa pendudukan.

    Kemudian pada sekitar tahun 1970, perusahaan minyak asal Amerika, Asamera Oil, Ltd., kembali melakukan eksplorasi di Kecamatan Ranto Peureulak dan sekitarnya.

    Langkah ini menunjukkan minat lanjutan dari perusahaan asing dalam potensi sumber daya minyak di wilayah tersebut, serta dampaknya terhadap ekonomi dan perkembangan industri minyak di Aceh.

    Lalu kegiatan eksplorasi minyak oleh perusahaan asing seperti Asamara Oil, Ltd., pada saat itu dapat meningkatkan ekonomi masyarakat di kawasan Ranto Peureulak.

    Penemuan potensi tambang baru atau revitalisasi sumur-sumur minyak yang ada dapat menciptakan peluang kerja dan memberikan dampak positif pada pertumbuhan ekonomi lokal.

    Setelah berakhirnya masa kontrak Asamera Oil Ltd., ladang minyak di Ranto Peureulak dan sekitarnya kemudian dikelola oleh ConocoPhillips.

    Perusahaan ini melanjutkan aktivitas eksploitasi minyak di wilayah tersebut, memberikan dampak penting terhadap ekonomi dan perkembangan industri minyak di Aceh Timur.

    Setelah ConocoPhillips, pengelolaan ladang minyak di kawasan Ranto Peureulak dan sekitarnya dilanjutkan oleh Pacific Oil & Gas, sebelum akhirnya sumur minyak di wilayah tersebut dikelola oleh Pertamina Persero.

    Transisi ini mencerminkan dinamika dalam industri minyak, dengan berbagai perusahaan mengelola ladang minyak seiring berjalannya waktu dan perubahan dalam kepemilikan dan perjanjian kontrak.

    Sementara itu, Muzakir Ketua Lembaga Swadaya (LSM) KANA (Komunitas Advokasi Nanggroe Aceh) menjelaskan bahwa, keberadaan sumur minyak tradisional di Ranto Peureulak bukanlah hal yang baru dalam konteks sejarah industri minyak di Indonesia.

    “Sejarah panjang pengelolaan sumber daya minyak, termasuk praktik sumur minyak tradisional, telah menjadi bagian integral dari warisan dan kehidupan masyarakat di wilayah tersebut selama berabad-abad,” katanya.

    Tentu, sejarah panjang ladang minyak di Ranto Peureulak pasti memunculkan banyak nostalgia dan kenangan bagi masyarakat setempat serta para pelaku industri minyak di wilayah tersebut,” jelas Muzakir lagi.

    “Setiap tahapan dalam sejarah tersebut membawa cerita dan pengalaman yang berharga, mencerminkan perjalanan panjang dan perkembangan industri minyak di Aceh Timur serta kontribusinya terhadap ekonomi dan kehidupan masyarakat lokal,” terang Muzakir.

    Ya, pasang surut perekonomian masyarakat sering terjadi seiring dengan kehadiran dan kepergian perusahaan migas di daerah seperti Ranto Peureulak,” ungkapnya lagi.

    Ketika perusahaan-perusahaan tersebut aktif, mereka memberikan banyak kesempatan kerja dan kontribusi ekonomi kepada masyarakat setempat,” ucapnya.

    Namun, ketika perusahaan-perusahaan tersebut meninggalkan wilayah, bisa timbul tantangan ekonomi baru yang memengaruhi masyarakat setempat,” ujarnya.

    Oleh karena itu, penting bagi pemerintah dan pihak terkait untuk mengembangkan strategi ekonomi yang berkelanjutan untuk mengatasi dampak perubahan dalam industri migas,” sebut Muzakir.

    Ya, ketika produksi minyak dari ladang-ladang tersebut menurun, hal itu dapat menyebabkan penurunan perekonomian masyarakat di daerah tersebut.

    Perekonomian yang sangat tergantung pada industri minyak dapat mengalami tekanan yang signifikan ketika produksi menurun atau ketika perusahaan-perusahaan migas meninggalkan wilayah tersebut,” ujarnya.

    Oleh karena itu, penting untuk mencari berbagai alternatif ekonomi yang berkelanjutan untuk membantu masyarakat menghadapi tantangan seperti itu.

    “Pasca perdamaian Aceh, masyarakat di daerah tersebut mulai menggarap ratusan sumur minyak peninggalan Belanda untuk meningkatkan status perekonomian mereka.,” kata Muzakir.

    Langkah ini mencerminkan upaya masyarakat setempat untuk memanfaatkan sumber daya yang tersedia secara lokal untuk memperbaiki kondisi ekonomi mereka sendiri. Ini juga menunjukkan semangat dan determinasi untuk mandiri dalam mengembangkan potensi sumber daya alam yang ada di lingkungan mereka,” terang Muzakir.

    Ya, peningkatan ekonomi dari hasil tambang tradisional di daerah tersebut tidak hanya dirasakan oleh para pelaku tambang minyak saja,” sebut Muzakir lagi.

    “Dampak ekonomi dari aktivitas tersebut dapat dirasakan secara luas oleh masyarakat setempat, melalui penciptaan lapangan kerja tambahan, peningkatan pendapatan, dan stimulus bagi kegiatan ekonomi lainnya di wilayah tersebut,” ungkap Muzakir.

    Oleh karena itu, aktivitas tambang minyak tradisional bisa memberikan kontribusi signifikan terhadap kesejahteraan ekonomi secara keseluruhan bagi masyarakat setempat,” demikian pungkas Muzakir.

    Bagaimana dampak ekonomi di wilayah Ranto Peureulak bagi masyarakat, ikuti metropesawat.com pada edisi selanjutnya, Bersambung..

    Aceh Timur Ekonomi Ranto Peureulak Sejarah Sumur Minyak Tradisional

    Related Posts

    Berita Utama

    Wakil Bupati Aceh Timur Ucap Selamat kepada Abu Paya Pasi sebagai Imam Besar Masjid Raya Baiturrahman

    August 10, 2025
    Aceh Timur

    UPTD Puskesmas Idi Rayeuk Gelar Lokmin Lintas Sektor Tahap II Tahun 2025

    July 28, 2025
    Berita Utama

    Bupati Al- Farlaky: Sosok Ibunda Guru Terbaik Sepanjang Karir Saya

    July 21, 2025
    Ekonomi Bisnis

    Akhir April 2025 Harga Kakao Mulai Membaik, Rp 90 Ribu Per Kg

    April 28, 2025149 Views

    Tingkatkan Ekonomi Janda, PT Kurma Karya Global Manfaatkan Limbah Sekam Padi jadi Energi Terbarukan

    August 6, 2024123 Views

    Tebarkan Bau Busuk, Warga Minta Pemerintah Tinjau Izin Lingkungan dan AMDAL PKS di Desa Tampak

    May 6, 2025102 Views
    Seni Budaya

    Meriahkan HUT ke-80 RI, Gampong Buket Rumia Gelar Aneka Perlombaan

    August 24, 2025

    Medco Rayakan Semarak HUT ke-80 RI dengan Masyarakat Desa Sekitar Operasi

    August 23, 2025

    Berikut Pemenang Gelaran HUT RI ke-80 Gampong Seunebok Jalan Peureulak Timur

    August 22, 2025
    Facebook X (Twitter) Instagram Pinterest
    • Tentang Kami
    • Redaksi Dan Manajemen
    © 2025 PT. METRO PESAWAT GRUP

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.