Laporan : ARDI ANSAH | ACEH TIMUR
metropesawat.com, PEUNARON –
Muspika Kecamatan Peunaron, bersama warga gotong royong membersihkan sampah yang sudah bertahun-tahun menumpuk di sisi kanan Pasar Ikan Pajak Peunaron, Kabupaten Aceh Timur, Jumat (9/5/2025).
Muhammad Camat Peunaron, mengatakan sampah tersebut diangkut dan dibuang ke Tempat Pembuangan Sampah (TPA) Aramiyah, Birem Bayeun.
Cek Mad panggilan akrab Muhammad, mengatakan selama ini akibat tumpukan sampah yang mengeluarkan bau tidak sedap, pasar Ikan mulai sepi dari pengunjung, sehingga pedagang ikan memilih untuk memindahkan lokasi berjualan ke Simpang Tiga Pajak Peunaron, persisnya Jalan Lintas Peureulak – Lokop.
Kondisi tersebut membuat pedagang kelontong dan usaha warung kopi mulai terganggu dengan bau anyir bekas ikan.
“Menyikapi keluhan warga, maka muspika bersama aparatur desa sepakat bergotong royong mengangkut tumpukan sampah di Pasar Ikan. Bahkan Bupati Aceh Timur melalui Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) ikut mengirimkan mobil pengangkut sampah untuk membantu aksi baksos di Peunaron ini,” kata Cek Mad.
Dia menyebutkan, tumpukan sampah disana telah berlangsung sejak tahun 2012 atau setahun setelah Pasar Ikan Peunaron dibangun. Akibat bertahun-tahun menumpuk, maka setiap hari mengeluarkan bau tidak sedap. Padahal lokasi tumpukan sampah berada di pinggir alur (anak sungai—red) dan hanya berselang 30 meter dari sarana pendidikan dayah dan RA.
“Untuk mengangkut seluruh sampah ini membutuhkan waktu, karena sampah telah padat dan menjurus ke sungai. Namun mulai hari ini kita akan membersihkannya secara perlahan sampah bersih,” kata Muhammad, seraya mengaku, kali ini pihak muspika setempat bersama warga mengangkut lebih dari delapan ton sampah.
Sisa sampah di lokasi yang sama, lanjut Samsi Alauddin, akan diangkut dengan menggunakan Becak Viar ke lokasi TPA Arul Pinang. “Kita berharap warga di dusun pajak dan sekitarnya tidak lagi membuang sampah ke sungai dan pasar ikan. Tapi kumpulkan sampah di depan toko atau rumah, sehingga bisa dikutip tenaga kebersihan,” tutur Muhammad.
Begitu juga dengan pedagang ikan, lanjut Muhammad, diharapkan segera kembali berdagang di lokasi pasar yang telah dibangun pemerintah. “Kita berharap warga membuang sampah pada tempatnya. Jika belum memiliki tong sampah, maka siapkan tong sampah di depan toko masing-masing, sehingga alur tidak lagi menjadi tong sampah di Pajak Peunaron. (*)