metropesawat.com, ACEH TIMUR – Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri Taman Fajar mengadakan Forum Group Discussion (FGD) Penyelarasan Satuan Pendidikan Vokasi (SPV) dengan mitra industri berlangsung di sekolah setempat, Rabu (9/10/2024).
Kegiatan yang diikuti 20 orang guru SMK Negeri Taman Fajar dari keahlian Manajemen Perkantoran dan Akuntansi dibuka oleh Kepala Cabang Dinas Pendidikan (Kacabdisdik) Wilayah Aceh Timur, Rahmatsah Putra SPd MSM diwakili Kepala Seksi Manajemen GTK dan Mutu Kesiswaan, Syariful Azhar SPd.
Kasi Manajemen GTK dan Mutu Kesiswaan Cabdisdik Wilayah Aceh Timur, Syariful Azhar menyampaikan, melalui sekolah kejuruan terus mengoptimalkan peningkatan sumber daya manusia di berbagai bidang.
“Salah satu upaya yang ditempuh adalah memperluas jejaring kerja sama dengan Dunia Usaha, Dunia Industri, Dunia Kerja (DUDIKA),” kata Syariful.
Dikatakannnya, kegiatan FGD ini dapat mengidentifikasi kebutuhan SDM peningkatan kapasitas dari beberapa sektor kebutuhan SMK Negeri Taman Fajar dan memperluas jeraing dengan mitra DUDIKA.
Selain memperluas jejaring dengan mitra DUDIKA, juga bisa menempuh berbagai upaya untuk peningkatan SDM.
“Mulai dari penyelarasan kurikulum, pembelajaran berbasis industri, pengembangan kompetensi guru, pemenuhan fasilitas sesuai standar industri hingga penguatan pendidikan karakter,” ungkap Syariful.
Kepala SMK Negeri Taman Fajar, Azwar Malik R SPd menjelaskan, tujuan diadakan FGD ini adalah, agar terjadinya perubahan dalam dunia kerja, tuntutan akan keterampilan yang sesuai dengan industri dan meningkatkan peluang kerja bagi lulusan pendidikan vokasi.
“Nasbun Saudi Sinaga SE dari Suzuya Mall Langsa dan Syamel Anri dari PT. Cipta Rezeki Bersama, merupakan dua orang narasumber yang diundang pada FGD ini,” sebut Azwar.
Dalam FGD itu ujaranya, diadakan sharing mengenai tantangan yang dihadapi DUDIKA maupun sekolah terkait sumber daya manusia juga masukan-masukan berharga lainnya terkait soft skill, maupun kemampuan lainnya yang dibutuhkan oleh industri.
“Dengan kegiatan ini diharapkan dapat menyampaikan harapan-harapan dari pihak sekolah maupun DUDIKA, sehingga terjadi keselarasan antara pembelajaran dengan kebutuhan industri,” imbuh Azwar.(Seni Hendri)