Tim PPL yang hadir dipimpin oleh Koordinator Nazar Fakri, SP, bersama para Penyuluh lainnya, yaitu Mardhaniah, SP, Nurainun, SP, dan Yunazri, SP. Mereka berinteraksi langsung dengan para petani, mendiskusikan persiapan lahan, pemilihan bibit unggul, serta strategi pencegahan hama.
Di sela-sela acara Khanduri Blang, para petani padi dari wilayah Idi Rayeuk menyampaikan keluhan serius yang sangat menghambat proses pengolahan lahan mereka, yaitu kekurangan alat bajak sawah atau hand tractor.
Menurut perwakilan petani, jumlah hand tractor yang tersedia saat ini sangat minim dan tidak sebanding dengan luas lahan pertanian di Idi Rayeuk, menyebabkan antrean panjang dan keterlambatan dalam memulai musim tanam.
“Kami sangat kesulitan dalam mengolah lahan tepat waktu. Jumlah hand tractor yang ada sangat kurang, sehingga kami harus menunggu giliran yang terlalu lama. Jika terlambat olah sawah, kami juga terlambat tanam, dan itu bisa mempengaruhi hasil panen,” tutur salah seorang petani yang hadir.
Menyikapi masalah tersebut, masyarakat petani Idi Rayeuk menyampaikan permintaan mendesak kepada Pemerintah Kabupaten Aceh Timur.
Masyarakat memohon agar Pemerintah Aceh Timur segera mengeluarkan bantuan pengadaan hand tractor (hentraktor) untuk mendukung pertanian padi di wilayah Idi Rayeuk. Penambahan unit alat berat ini diharapkan dapat mempercepat proses pengolahan lahan dan menjamin petani dapat memulai musim tanam secara serentak dan tepat waktu.
Acara berlangsung dengan penuh kekhidmatan, diawali dengan zikir dan doa bersama yang dipimpin oleh tokoh agama setempat. Sejumlah tokoh masyarakat dan pemangku kepentingan turut hadir, mendengar langsung keluhan petani dan menunjukkan dukungan penuh terhadap pelestarian tradisi sekaligus sektor pertanian gampong.
Lanjut baca halaman selanjutnya